1. Tujuan [back]
Mengkaji
karakteristik dan rating dari SCR
2. Alat dan Bahan [back]
1. Silicon Controled Rectifier (SCR)
3.Dasar Teori [back]
Karakteristik dan Rating SCR (Silicon-Controlled Rectifier)
Dari gambar di bawah,
dapat di lihat beberapa hal yang mempengaruhi karakteristik SCR:
1.
Forward breakover
voltage V(BR)F*
adalah tegangan diatas SCR
yang masuk ke wilayah konduksi. Tanda bintang (*) adalah tanda yang
ditambahkan tergantung dari kondisi
terminal gerbang, sebagai berikut:
O = Open
Circuit dari G ke K
S = Short
Circuit dari G ke K
R =
Resistor dari G ke K
V = Bias
Tetap (Tegangan) dari G ke K
2.
Holding Current (IH) adalah nilai arus di bawah SCR saat SCR beralih
dari keadaan konduksi ke daerah forward blocking dibawah kondisi yang
ditentukan.
3.
Forward and reverse
blocking
adalah wilayah yang sesuai dengan kondisi Open Circuit untuk mengkontrol
Rectifier yang menghalangi aliran muatan (arus) dari anoda ke katoda.
4.
Reverse breakdown
voltage
setara dengan Zener atau wilayah avalanche dari fundamental two-layer
semiconductor diode.
Sudah jelas jika karakteristik SCR pada gambar diatas
sangan mirip dengan fundamental
two-layer semiconductor diode
kecuali unruk cabang horizontal sebelum memasuki wilayah konduksi. wilayah horizontal
jutting yang memberi kontrol terhadap respon dari SCR. Untuk karakteristik
dari garis biru dari gambar di atas
(IG =0), VF harus mencapai breakover voltage V(BR)F* terbesar sebelum efek “collapsing” terjadi dan SCR dapat memasuki daerah
konduksi yang sesuai dengan keadaan aktif. Jika gerbang arus meningkat menjadi IG1,maka nilai VF yang dibutuhkan untuk konduksi
(VF1)
jauh lebih
kecil.
IH turun saat IG meningkat. Jika meningkat ke IG2, SCR akan menyala di nilai tegangan yang rendah (VF3)
dan karakteristiknya
mulai mendekati basic dari p-n Junction Diode.
Jika
dilihat dari arah yang berbeda, untuk VF tertentu, seperti VF2 pada gambar diatas, jika gerbang arus dinaikkan dari IG =
0 ke IG1 atau lebih, maka SCR akan menyala.
Gambar di atas menupakan
karakteristik dari Gerbang SCR. Gambar b pada gambar diatas merupakan perluasan
dari wilayah yang di arsir di gambar a.
Pada gambar a, tiga
rating tertinggi yaitu PGFM,
IGFM,
dan VGFM
di tunjukkan. Masing-masing
sudah termasuk pada karakteristik yang sama digunakan untuk transistor. Kecuali
untuk porsi daerah yang di arsir, kombinasi dari gerbang arus dan tegangan yang
jatuh dalam wilayah ini akan menyalakan SCR dalam serangkaian komponen
karakteristiknya yang disediakan. Suhu akan menentukan bagian mana dari wilayah
yang diarsir untuk dihindari. Saat -65°C,
arus minimun yang akan memicu rangkaian SCR adalah 100mA, sedangkan saat +150°C
hanya 20mA yang dibutuhkan.
Parameter lain yang
biasanya termasuk dalam spesifikasi SCR adalah turn-on tima (ton)
atau waktu nyala, turn-off time (toff)
atau waktu tidak menyala, temperature
junction (TJ)
atau suhu sambugan, dan case
temperature (TC).
Simbol
dari Silicon-Controlled
Rectifier
Prinsip Kerja SCR:
Pada prinsipnya, cara kerja SCR sama seperti dioda normal, namun SCR
memerlukan tegangan positif pada kaki “Gate (Gerbang)” untuk dapat
mengaktifkannya. Pada saat kaki Gate diberikan tegangan positif sebagai
pemicu (trigger), SCR akan menghantarkan arus listrik dari Anoda (A) ke
Katoda (K). Sekali SCR mencapai keadaan “ON” maka selamanya akan ON
meskipun tegangan positif yang berfungsi sebagai pemicu (trigger)
tersebut dilepaskan. Untuk membuat SCR menjadi kondisi “OFF”, arus maju
Anoda-Katoda harus diturunkan hingga berada pada titik Ih (Holding
Current) SCR. Besarnya arus Holding atau Ih sebuah SCR dapat dilihat
dari datasheet SCR itu sendiri. Karena masing-masing jenis SCR memiliki
arus Holding yang berbeda-beda. Namun, pada dasarnya untuk mengembalikan
SCR ke kondisi “OFF”, hanya perlu menurunkan tegangan maju
Anoda-Katoda ke titik Nol.
4.Percobaan [back]
5.Video [back]
6.Link Download [back]
File Html - Download
Datasheet SCR - Download
Tidak ada komentar:
Posting Komentar